Banjir Bali Makan Korban Jiwa, BNPB Ingatkan Jatim, Jateng, Jabar Siaga Cuaca Ekstrem
Reporter
Mutmainah J
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
11 - Sep - 2025, 06:49
JATIMTIMES - Hujan deras yang melanda Bali sejak Selasa (9/9/2025) pagi hingga Rabu (10/9/2025) dini hari membuat sejumlah sungai meluap dan menimbulkan banjir. Fenomena cuaca ekstrem yang dipicu gelombang ekuatorial Rossby itu menyebabkan sedikitnya 123 titik di Pulau Dewata terendam, dengan dampak terparah terjadi di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Jembrana.
Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengatakan, fenomena atmosfer tersebut kini sudah bergeser ke arah barat. Meski curah hujan di Bali diprediksi menurun, daerah lain justru diminta meningkatkan kewaspadaan.
Baca Juga : Baru Bisa Jalan, Bayi Umur Setahun Tenggelam di Sungai
“Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG. Curah hujan akibat gelombang ekuatorial Rossby sudah tidak ada lagi di Bali karena bergeser ke barat. Daerah yang harus siap siaga adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” ujar Suharyanto dalam jumpa pers di Rumah Jabatan Gubernur Bali, dikutip Kamis (11/9).
Jawa Timur Jadi Wilayah Terdekat yang Perlu Waspada
Suharyanto menyebut Jawa Timur sebagai daerah terdekat dari Bali yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem. BNPB bersama BMKG tengah menyiapkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menekan risiko banjir.
“Harapannya hujan bisa diprediksi dan dikendalikan sehingga tidak menimbulkan dampak seperti di Bali. OMC akan dilakukan di seluruh wilayah Jawa Timur,” tambahnya.
Selain Jatim, kepala daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat juga sudah diminta melakukan mitigasi cuaca.
Dampak Banjir di Bali
Banjir yang melanda Bali mengakibatkan 9 orang meninggal dunia, 6 orang hilang, dan ratusan warga mengungsi. Pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat selama sepekan ke depan untuk proses pencarian korban dan penanganan pengungsi.
BNPB mencatat, anggaran sekitar Rp 5 miliar telah dialokasikan untuk mendukung penanganan banjir di Bali.
Daftar korban meninggal:
Denpasar: Nadira (48), Rio Saputra (20), Ni Wayan Lenyod, serta satu perempuan belum teridentifikasi.
Gianyar: Ni Made Latif (70), Ni Made Rupet (87).
Jembrana: Komang Oka Sudiastawa (34), Nita Ulama (23).
Badung: Endang Cafyani Ayu (42).
Korban hilang:
Made Suwitri (43), Tasnim (54), Farwa Husein Jenis (32), Maimunah, Ni Ketut Merta, dan Ni Nyoman Sari.
Pemerintah Fokus Mitigasi dan Pencarian Korban
BNPB memastikan seluruh korban terdampak sudah mendapat bantuan darurat. Posko pengungsian disiapkan di beberapa titik, sementara pencarian korban hilang masih terus dilakukan bersama tim SAR gabungan.
Baca Juga : Statistik Bikin Kaget: Arema Belum Tumbang, Dewa United Kebobolan Terbanyak
“Seluruh pengungsi ditangani dengan baik. Kami fokus pada pencarian korban hilang dan penyaluran bantuan logistik,” ungkap Suharyanto.
Banjir besar di Bali menjadi pengingat bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah lain. BNPB mengimbau masyarakat di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat untuk meningkatkan kewaspadaan, serta mendukung langkah mitigasi yang dilakukan pemerintah daerah dan BMKG.