Pemkab Malang Tunggu Hasil Lab Dugaan Keracunan MBG di MTS Al‑Khalifah Cepokomulyo
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Nurlayla Ratri
23 - Oct - 2025, 06:42
JATIMTIMES - Sebanyak 16 siswa dan 2 guru dari MTS Al‑Khalifah Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, dilarikan ke RSUD Kanjuruhan, Kamis (23/10/2025) setelah mengalami gejala mirip keracunan makanan usai mengonsumsi paket dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kondisi mereka kini membaik, namun pemeriksaan masih terus dilakukan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Budiar Anwar, menyebut bahwa pihaknya sudah mengambil sampel makanan dari dapur dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta makanan yang dikonsumsi siswa, termasuk muntahan korban, sebagai bagian dari penyelidikan.
Baca Juga : Kalender Jawa Jumat Wage 24 Oktober 2025: Hari Rahayu, Waktunya Bepergian!
“Hasil lab ini akan jadi dasar langkah kami selanjutnya,” ujar Budiar saat ditemui di RSUD Kanjuruhan.
Menurut Budiar, proses uji laboratorium kemungkinan memakan waktu antara satu hingga tiga hari. “Setelah hasilnya keluar, baru kami bisa menentukan apakah operasional SPPG dihentikan sementara atau dijalankan dengan pengawasan ekstra,” jelasnya.
Dijelaskan bahwa kondisi para pasien dugaan keracunan MBG telah membaik. “Sekitar 16 siswa dan dua guru yang dirawat di RSUD Kanjuruhan Alhamdulillah kondisinya sudah membaik dan hari ini kemungkinan bisa pulang,” kata Budiar.
Meski demikian, terkait apakah SPPG akan ditutup sementara, dikatakan bahwa keputusan itu berada di tingkat pusat karena program MBG bersumber dari kebijakan nasional.
Sementara itu, Humas RSUD Kabupaten Malang, Lukito Candra, menyampaikan bahwa pasien tiba di rumah sakit sekitar pukul 11.30 siang. Prosedur yang dijalankan meliputi pemeriksaan awal, pemberian obat, dan observasi selama 3 sampai 6 jam.
“Selama masa observasi tidak ditemukan gejala tambahan yang mengkhawatirkan,” ungkap Lukito. Ia menambahkan bahwa pengambilan sampel bukan dilakukan oleh rumah sakit, melainkan oleh pihak sekolah dan dapur SPPG.
Baca Juga : Diduga Keracunan MBG, Begini Kondisi 18 Siswa dan Guru MTs Al-Khalifah Cepokomulyo Malang
Kasus ini mendapat sorotan tajam di tengah rangkaian insiden keracunan makanan terkait MBG di berbagai daerah. Misalnya, di Kota Batu, distribusi MBG dihentikan setelah ditemukan makanan basi dan belasan siswa dilaporkan keracunan. Di Kabupaten Malang sendiri, meskipun hingga akhir September pihak berwenang menyatakan belum ada laporan keracunan MBG, langkah pengawasan mulai diperketat.
Sebagai tambahan data terbaru, sesuai rilis pemerintah daerah tanggal 18 Oktober 2025, program MBG di Kabupaten Malang telah menjangkau sekitar 231.483 penerima manfaat, dengan 82 SPPG telah terbentuk dan 76 di antaranya sudah aktif beroperasi.
Pemkab Malang telah menyerukan semua pihak terkait, termasuk Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan, untuk bersinergi melakukan pemantauan ketat terhadap setiap aspek produksi dan distribusi MBG, dari bahan baku hingga penyajian, agar kejadian serupa dapat dicegah.