Peringati HKSN 2025, Wali Kota Blitar Mas Ibin Salurkan Alat Bantu bagi Penyandang Disabilitas

23 - Dec - 2025, 12:27

Wali Kota Blitar Mas Ibin menyerahkan secara simbolis alat bantu kaki palsu kepada penyandang disabilitas usai upacara peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2025 di halaman Kantor Wali Kota Blitar, Senin (22/12/2025). Penyerahan ini menjadi wujud komitmen Pemkot Blitar dalam mewujudkan kota yang ramah, adil, dan inklusif bagi seluruh warga.(Foto: Pemkot Blitar)

JATIMTIMES - Pemerintah Kota Blitar menyalurkan bantuan alat bantu bagi penyandang disabilitas dalam momentum peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2025. Penyerahan bantuan dilakukan seusai upacara peringatan HKSN di halaman Kantor Wali Kota Blitar, Senin (22/12/2025), dan diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin kepada salah satu penerima manfaat, Nepti, warga Kelurahan Karangtengah.

Wali Kota Blitar yang akrab disapa Mas Ibin menegaskan bahwa peringatan HKSN bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan kota yang ramah, adil, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Bantuan alat bantu yang disalurkan, menurutnya, merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menjawab kebutuhan dasar warga.

Baca Juga : Solusi Plafon Modern Anti Air dan Anti Rayap, Shunda Ready Stock di Graha Bangunan Blitar

“Penyerahan alat bantu ini adalah komitmen nyata pemerintah untuk memfasilitasi kemudahan mobilitas dan aktivitas sehari-hari saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Jangan sampai ada warga yang merasa sendiri ketika menghadapi kesulitan,” ujar Mas Ibin.

Ia menambahkan, Pemkot Blitar terus berupaya memperkuat kebijakan dan program sosial yang berorientasi pada keadilan sosial. Ke depan, pemerintah daerah akan mengoptimalkan program rehabilitasi sosial secara berkelanjutan agar penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang setara untuk hidup mandiri dan berdaya.

“Pemerintah hadir bukan hanya memberi bantuan, tetapi memastikan setiap warga memiliki hak yang sama untuk hidup layak dan bermartabat. Inilah semangat kesetiakawanan sosial yang terus kami dorong,” kata Mas Ibin.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kota Blitar, Yudha Budiono, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan alat bantu bagi penyandang disabilitas dilakukan secara berkelanjutan. Pengajuan bantuan dapat bersifat insidental maupun melalui momentum peringatan nasional seperti HKSN.

Pada peringatan HKSN Tahun 2025 ini, Dinas Sosial Kota Blitar menyalurkan total 18 unit alat bantu yang bersumber dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Bantuan tersebut terdiri atas tujuh tongkat sensor untuk tunanetra, sembilan kursi roda, serta dua kaki palsu yang disalurkan kepada penerima manfaat sesuai hasil asesmen kebutuhan.

“Alhamdulillah, pada HKSN tahun ini kami dapat menyalurkan tujuh tongkat sensor, sembilan kursi roda, dan dua kaki palsu sebagai wujud kesetiakawanan sosial yang setara dan inklusif di Kota Blitar,” ujar Yudha.

Baca Juga : Terduga Pelaku Bunuh Teman Disinyalir Juga Terlibat Kasus Narkotika

Menurutnya, bantuan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas dalam menjalani aktivitas sehari-hari, sekaligus memperkuat peran keluarga dan lingkungan sekitar dalam mendukung proses rehabilitasi sosial. Untuk itu, Dinas Sosial Kota Blitar terus berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan bantuan disalurkan secara tepat sasaran dan berkelanjutan.

“Kami ingin bantuan ini benar-benar dimanfaatkan dan berdampak jangka panjang bagi penerima. Karena itu, kami lakukan pendampingan serta koordinasi lintas sektor agar penyandang disabilitas bisa lebih mandiri dan berdaya,” ujar Yudha Budiono.

Penyaluran alat bantu dalam peringatan HKSN 2025 ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Blitar membangun ekosistem sosial yang inklusif. Selain mendorong kemandirian penerima manfaat, kegiatan ini juga diharapkan menumbuhkan semangat gotong royong, kepedulian sosial, serta kesadaran bersama bahwa pembangunan kota harus dirasakan oleh seluruh warga tanpa terkecuali.