Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Produktivitas Ikan Air Tawar di Kota Malang Tembus 160 Ribu Ton, Target 2025 Dipacu Naik

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Dede Nana

24 - Sep - 2025, 13:28

Placeholder
Ilustrasi.(Foto: Istimewa/gdm.id).

JATIMTIMES - Budidaya ikan air tawar di Kota Malang terus menunjukkan trend positif. Pemanfaatan pekarangan rumah, lahan terbatas, hingga kolam terpal dan budidamber (budidaya ikan dalam ember) kini semakin banyak dilakukan warga.

Selain menambah pendapatan keluarga, langkah ini juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan ketersediaan sumber protein masyarakat. 

Baca Juga : Budi Daya Ikan di Kolam Terpal Jadi Alternatif Ekonomi dan Gizi Warga Kota Malang

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan, menyebut bahwa produksi ikan air tawar mengalami lonjakan signifikan dalam dua tahun terakhir.

“Produksi tahun 2023 sebesar 158 ton, lalu pada 2024 meningkat menjadi 160 ribu ton. Ini menggambarkan perkembangan yang sangat positif dari berbagai pola budidaya yang ada di masyarakat,” terangnya, Selasa (24/9/2025).

Jenis ikan air tawar yang banyak dikembangkan di antaranya nila, lele, dan gurami. Slamet menjelaskan, tren peningkatan produksi ini membuat pemerintah optimistis menargetkan kenaikan lagi pada 2025. 

“Proyeksinya minimal 160 ribu ton lebih, sehingga capaian tahun ini bisa dilampaui. Nanti akan bisa diketahui jumlahnya di penghujung tahun," jelasnya.

Dispangtan Kota Malang mencatat jumlah pembudidaya ikan di Kota Malang pada 2025 mencapai 751 orang, meningkat dibanding tahun sebelumnya. 

Menurut Slamet, pertumbuhan jumlah pembudidaya menunjukkan bahwa masyarakat semakin tertarik melihat potensi keuntungan sekaligus manfaat gizi dari ikan air tawar.

“Budidaya ini tidak hanya berhenti pada konsumsi harian. Kami dorong warga agar bisa meningkatkan nilai tambah, misalnya melalui pengolahan pangan berbasis ikan. Jadi selain menjual segar, bisa dikembangkan olahan agar lebih menguntungkan,” jelasnya.

Baca Juga : Sumur Terdampak Banjir di Sumawe Bertambah, Penanganan Pembersihan Diperpanjang

Untuk mendukung hal itu, Dispangtan Kota Malang tak hanya menggelar pelatihan teknis budidaya, tetapi juga melakukan langkah pendampingan. Baik mulai melakukan monitoring, hingga evaluasi melalui tenaga penyuluh pertanian. 

“Intervensi pemerintah sifatnya berjenjang, mulai dari penguatan di tingkat RT dan RW, kelompok pembudidaya, sampai pelatihan pengolahan produk,” tambahnya.

Sebagai penopang, Pemkot Malang juga menyiapkan anggaran sekitar Rp200 juta pada tahun 2025 ini. Dana tersebut dialokasikan untuk sarana prasarana (sarpras), program pelatihan, hingga penguatan kegiatan budidaya lain seperti ternak ayam dan urban farming skala pekarangan.

Dengan strategi ini, Slamet optimistis potensi besar perikanan air tawar di Kota Malang bisa terus berkembang, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pangan bergizi masyarakat.


Topik

Pemerintahan ikan air tawar budidaya ikan tawar dispangtan kota malang pemkot malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Pasuruan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Dede Nana