JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi turut mengganjar penghargaan kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Sukoanyar yang telah menjadi juara 1 dalam Lomba Solidaritas Aman Keluarga Rukun Tetangga (SAK-RT) Kabupaten Malang Tahun 2025.
Penghargaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang tersebut menyusul adanya dedikasi dari Kepala Desa (Kades) Sukoanyar, yang telah bersedia mengeluarkan dana pribadi untuk mendukung kebersihan di lingkungannya.
Baca Juga : Perkuat Laporan Dugaan Pelecehan Seksual, Sahara Bakal Jalani Visum Psikiatri Besok
"Iya, nanti akan diberikan sepeda motor roda tiga untuk Desa Sukoanyar yang juga telah menjadi pemenang juara 1 Lomba SAK-RT," terang Bupati Malang HM. Sanusi saat ditemui JatimTIMES usai menghadiri agenda Awarding Ceremony Lomba SAK-RT Kabupaten Malang 2025 yang berlangsung di Desa Sukoanyar RT 29, Kamis (16/10/2025).
Sebagai informasi, dalam sambutannya, Kades Sukoanyar Sersan Mayor (Purn) Santosa melaporkan, sebelum menang dalam Lomba SAK-RT Kabupaten Malang 2025, di desanya sudah menerapkan kebersihan lingkungan. Bahkan, Santosa juga melaporkan jika dirinya turut menyumbang empat mesin pemotong rumput menggunakan dana pribadinya.
Hal itu lah yang kemudian menuai apresiasi dari Bupati Malang HM. Sanusi yang tergerak untuk akhirnya memberikan penghargaan berupa kendaraan sepeda motor roda tiga. "Tadi Kades Sukoanyar Pak Santosa sudah berkorban membelikan mesin pemotong rumput untuk semua dusun di desanya sejumlah empat dusun, untuk itu saya ganti
sepeda motor roda tiga untuk Desa Sukoanyar," imbuhnya.
Sanusi berharap, dedikasi yang dilakukan oleh Kades Sukoanyar tersebut bisa ditiru oleh kades lainnya di Kabupaten Malang. "Bantuan sepeda motor roda tiga ini sebagai bentuk apresiasi karena Kades Sukoanyar sudah bisa menggerakkan masyarakatnya untuk menjadi desa yang bersih," imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan, jumlah peserta dalam Lomba SAK-RT Kabupaten Malang 2025 tersebut sebanyak 143 RT yang tersebar di 33 kecamatan. Terdapat beberapa aspek penting yang menjadi acuan dan indikator dalam penilaian Lomba SAK-RT Kabupaten Malang 2025.
Yakni antara lain meliputi: Kondisi keamanan, ketenteraman, ketertiban umum dan lingkungan masyarakat; Kebersihan lingkungan dengan pola pengelolaan sampah 3R; Kondisi kesehatan masyarakat dan ekonomi kreatif serta berkelompok; Pencegahan dan penanggulangan bahaya narkoba dengan program RT BERSINAR (Rukun Tetangga Bersih Narkoba); Pencegahan dan penanggulangan rokok ilegal; hingga Pencegahan penyakit menular Tuberkulosis (TBC).
Pada serangkaian penilaian tersebut, keluar enam peserta sebagi juara. Yakni juara 1 diraih oleh RT 29 RW 9 Desa Sukoanyar, Kecamatan Wajak; RT 3 RW 5 Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis sebagai Juara 2; RT 2 RW 1 Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo sebagai Juara 3;
Baca Juga : Aset Pemkot Malang Disewakan Jadi Restoran, Kejari Kota Malang Tetapkan Nenek asal Surabaya Jadi Tersangka
Sedangkan untuk Juara Harapan 1 diraih oleh RT 17 RW 2 Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit; Juara Harapan 2 diraih RT 4 RW 9 Desa Plaosan, Kecamatan Wonosari; dan Juara Harapan 3 diraih RT 1 RW 7, Desa Bululawang, Kecamatan Bululawang.
Selain itu, juga dinobatkan nominasi 20 RT terbaik serta desa/kelurahan dan kecamatan dengan jumlah peserta terbanyak. Di mana, Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen dinobatkan sebagai desa/kelurahan dengan jumlah peserta terbanyak. Kemudian untuk nominasi kecamatan dengan jumlah peserta terbanyak diraih oleh Kecamatan Pakis.
"Lomba ini untuk mendorong masyarakat berpartisipasi secara mandiri untuk membangun lingkungannya menjadi bersih, indah, aman tertib dan lestari," ujar Sanusi.
Pejabat publik nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang tersebut menyebut, beberapa aspek penilaian dalam Lomba SAK-RT Kabupaten Malang 2025 tersebut tidak sekedar ditujukan untuk perlombaan. Namun, lebih utamanya ditujukan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya.
"Seperti yang bisa kita lihat, di RT 29 Desa Sukoanyar ini telah bersih dan juga asri. Lingkungan di sekitar rumah warga juga lestari. Saya berharap semua RT berpartisipasi untuk membersihkan lingkungannya untuk kepentingannya masyarakat itu sendiri. Sehingga bisa lebih bagus dan lestari," pungkas Sanusi.