JATIMTIMES - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batu mendorong percepatan aktivasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang masih "mati suri". Hal itu ditujukan agar menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) tahun depan di tengah tantangan efisiensi anggaran.
NUMD yang mendapat atensi salah satunya Batu Wisata Resource atau PT BWR. Status perusahaan tersebut tengah digeber pematangan revitalisasinya oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batu.
Baca Juga : Pemangkasan Dana TKD Sebabkan Efisiensi di Kota Batu, Anggaran Pariwisata dan Kebudayaan Ikut Kena Imbas
Juru Bicara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rosidah Erawati mengatakan, tantangan keuangan Kota Batu tahun depan cukup besar. Sebab, pemerintah pusat akan melakukan pengurangan dana transfer ke daerah (TKD) hingga Rp 168 miliar.
“Sementara kemandirian fiskal masih sangat jauh dari harapan,” ujarnya di Gedung DPRD Kota Batu, belum lama ini.
Untuk itu, dirinya mendorong adanya transformasi paradigma fiskal dari ketergantungan dana transfer. Salah satunya dengan akselerasi revitalisasi BUMD. Dengan operasional badan usaha tersebut, Rosidah berharap adanya deviden nyata yang masuk ke daerah.
Dengan demikian, realisasi kemandirian fiskal dapat ditingkatkan. Kendati begitu, revitalisasi BUMD harus mendapatkan proporsi dan kajian yang tepat. Seperti pemetaan ulang unit bisnis, penggabungan atau peleburan usaha (merger), restrukturisasi internal, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) agar lebih kompetitif. Menurut dia, jenis usaha yang dipilih harus dilihat kembali yang paling potensial.
"Seperti bergerak di bidang pariwisata, pertanian hingga jasa. Selain itu, Pemkot perlu mengevaluasi kinerja perusahaan. Baik dari keuangan atau manajerial BUMD itu sendiri," tutur dia.
Baca Juga : RSUD Eka Candrarini Surabaya Kembangkan 21 Klinik dalam 10 Bulan Beroperasi
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto mengaku, aktivasi BUMD dipastikan akan berjalan. Mengingat program tersebut menjadi salah satu prioritas visi misi kepala daerah.
Selain PT BWR, Heli menyebut akan ekspansi bisnis yang lebih besar. Salah satunya membidik Pasar Induk Among Tani Batu sebagai badan usaha yang akan menyumbang pendapatan daerah.
“Saat ini masih berproses, kami tunggu hasil kajiannya,” singkatnya, terpisah.