JATIMTIMES - Debit air sungai di Dusun Krajan II, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang meluap akibat diguyur hujan deras yang terjadi sejak Sabtu (1/11/2025) sore. Luapan air sungai kemudian menggenangi puluhan rumah di permukiman warga.
"Luapan air setinggi 20 hingga 50 sentimeter sempat membuat sejumlah rumah tergenang. Namun, luapan air sungai berangsur surut saat hujan reda pada malam harinya (Sabtu, 1/11/2025)," terang Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar, saat dikonfirmasi disela-sela agenda penanggulangan pasca banjir yang berlangsung pada Minggu (2/11/2025).
Baca Juga : Ribuan Warga Padati Simpang Lima Krian, Bupati Sidoarjo Apresiasi Kirab Budaya Klenteng Teng Swie Bio
Bambang menyebut, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materiil yang signifikan dari adanya peristiwa banjir, yang terjadi akibat tingginya curah hujan sehingga menyebabkan debit air sungai meningkat tersebut. "Genangan air mencapai setengah meter di beberapa titik. Tapi setelah hujan berhenti, air perlahan surut dan situasi kembali normal,” ujar Bambang.
Pada Minggu (2/11/2025), petugas Polsek Ampelgading bersama perangkat desa dan Muspika kembali diterjunkan ke lokasi untuk membantu warga yang terdampak banjir. Personel gabungan tersebut turut membersihkan rumah warga dari sisa lumpur pasca tergenang banjir hingga ketinggian mencapai setengah meter.
"Anggota di lapangan bersama perangkat desa memastikan tidak ada yang terjebak di area banjir. Koordinasi dengan Muspika juga terus dilakukan untuk memantau situasi terkini di lokasi,” terang Bambang.
Sementara itu, merujuk pada data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, kurang lebih ada 36 kepala keluarga (KK) dan dua unit tempat usaha yang turut terdampak banjir. Bencana yang terjadi pada permukiman warga yang berdampak pada kurang lebih 36 KK tersebut terdiri dari 82 orang dewasa, 10 anak-anak, dan delapan lansia.
Banjir yang menggenangi rumah warga tersebut tersebar di tiga RT dan dua RW. Yakni meliputi RT 22, RW 09; dan RT 26-27, RW 11 di Desa Lebakharjo.
Hingga Minggu (2/11/2025), serangkaian penanggulangan banjir di Desa Lebakharjo tersebut masih berlangsung dengan turut melibatkan sejumlah personel gabungan. Yakni mulai dari unsur BPBD dan PMI Kabupaten Malang, Muspika Kecamatan Ampelgading, Pemerintah Desa (Pemdes) Lebakharjo, para relawan, hingga masyarakat setempat.
Baca Juga : Dau Malang Diterjang Puting Beliung, Benda-Benda Beterbangan ke Jalan
Bambang menyebut, wilayah Desa Lebakharjo selama ini memang rawan mengalami bencana banjir. Penyebabnya karena posisi sungai yang sejajar dengan permukiman penduduk. Sehingga setiap terjadi hujan deras, aliran air dari hulu kerap meluap ke jalan dan bahkan menggenangi rumah warga.
"Topografi wilayah yang rendah membuat air sungai cepat meluap ke permukiman. Namun, masyarakat sudah terbiasa, sehingga setiap terjadi hujan deras mereka sudah sigap melakukan penanganan awal sambil menunggu air surut,” jelas Bambang.
Hingga Minggu (2/11/2025) malam, personel gabungan yang turut melibatkan Polres Malang masih terus memantau perkembangan cuaca di wilayah selatan Kabupaten Malang. Sementara itu, dari pantauan JatimTIMES, hingga berita ini di susun cuaca terpantau masih hujan pada sejumlah wilayah di Kabupaten Malang.
"Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat terutama yang ada di wilayah rawan bencana untuk tetap waspada termasuk saat terjadi hujan deras," pungkasnya.
