JATIMTIMES - Pemerintah Kota Blitar terus memperkuat upaya menciptakan lingkungan kota yang aman dan ramah bagi anak. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Pemkot kembali mengintensifkan sosialisasi program Ajak Sinau Bersama Lindungi Anak Kota Blitar (Aksi Berlian).
Tidak hanya menyasar kawasan publik, tim Aksi Berlian pekan lalu menyisir sejumlah warung kopi (warkop) untuk mencegah pelajar bolos dan nongkrong saat jam sekolah.
Baca Juga : Cara Daftar Rekrutmen PPPK Tenaga Pendidikan Sekolah Rakyat 2025: Jadwal, Syarat, dan Prosedur Lengkap
Kepala DP3AP2KB Kota Blitar, Mujianto, mengatakan bahwa timnya telah melakukan kunjungan ke 11 titik warkop yang tersebar di tiga kecamatan. Pengecekan dilakukan pada siang hari untuk memastikan tidak ada pelajar meninggalkan kegiatan belajar tanpa izin.
“Dalam minggu ini kita melakukan pengecekan di lapangan, mensosialisasikan serta memberikan edukasi kepada pemilik usaha terkait pembatasan aktivitas anak-anak sekolah pada jam sekolah,” kata Mujianto, Rabu (3/11/2025).
Dari hasil pemantauan, petugas masih menemukan beberapa pelajar berseragam berada di warkop. Namun, setelah dikonfirmasi, sebagian pelajar tersebut telah selesai mengikuti jam pembelajaran. Kendati demikian, DP3AP2KB tetap memberikan edukasi kepada para pemilik warkop agar ikut berperan menjaga pelajar tidak nongkrong saat kegiatan sekolah masih berlangsung. Upaya ini, menurut Mujianto, menjadi bagian dari penguatan ekosistem kota yang aman bagi anak.
“Pendekatan yang kami lakukan sepenuhnya persuasif dan humanis. Kami ingin membangun kesadaran bersama bahwa melindungi anak-anak saat jam belajar adalah tanggung jawab kolektif,” ujarnya. Ia menambahkan, apabila diperlukan tindakan lebih tegas, Satpol PP dan jajaran terkait siap turun melakukan pembinaan sesuai ketentuan yang tercantum dalam Surat Edaran Aksi Berlian.
Aksi Berlian sendiri merupakan program lintas sektor yang mengedepankan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan para pelaku usaha. Melalui sosialisasi langsung, DP3AP2KB berharap para pemilik warkop ikut berperan aktif memberikan pengawasan.
Baca Juga : Puguh DPRD Jatim Gelar Penyuluhan dan Cek Kesehatan Gratis di TK Kawasan TNBTS
“Kami berharap keterlibatan para pemilik usaha dapat membantu menekan kasus pelajar yang bolos sekolah. Semakin banyak pihak yang terlibat, semakin kuat pula upaya kita menciptakan Kota Blitar sebagai kota ramah anak,” kata Mujianto.
Ia menegaskan keberhasilan Aksi Berlian bergantung pada sinergi semua pihak. Penyisiran warkop menjadi bagian dari strategi pembangunan SDM dan perlindungan anak. Melalui edukasi dan kolaborasi, Pemkot Blitar menegaskan komitmennya menciptakan lingkungan belajar yang aman, tertib, dan ramah anak.
