JATIMTIMES – Dalam upaya memperkuat peran kampus sebagai agen perubahan sosial, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar kunjungan akademik ke Pondok Pesantren Darul Faqih Malang. Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi program prioritas universitas dalam bidang pendampingan pesantren, dengan fokus pada pengembangan pesantren berbasis eco-teologi melalui program pengabdian masyarakat terintegrasi.
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof Dr Hj Ilfi Nur Diana MSi menegaskan bahwa arah kebijakan kampus kini sejalan dengan prioritas Kementerian Agama. Fokusnya mencakup penguatan ekoteologi dan pengembangan green campus, percepatan digitalisasi menuju smart campus, serta pemberdayaan ekonomi umat melalui program pendampingan pesantren.
Baca Juga : Sanusi Temui Aksi Bela Kiai-Pesantren: Barokah Jadi Sopir Kiai, Kini Jabat Bupati Malang
“Pendampingan pesantren ini meliputi manajemen konstruksi, dukungan psikososial dan kesehatan, hingga gerakan ekopesantren. Kami mengajak seluruh dosen untuk terlibat aktif dan siap turun langsung memberikan pendampingan kepada masyarakat,” ujarnya.
Pernyataan itu menjadi pijakan utama bagi langkah FST dalam memperluas kolaborasi strategis antara dunia akademik dan komunitas pesantren.
Rombongan FST yang terdiri dari dosen lima program studi -Fisika, Kimia, Teknik Arsitektur, Teknik Sipil, dan Teknik Lingkungan- disambut hangat oleh jajaran pimpinan dan pengurus pesantren. Suasana pertemuan berlangsung akrab disertai diskusi mendalam tentang potensi kemitraan dan strategi membangun pesantren ramah lingkungan.
FST menegaskan komitmennya untuk menghadirkan program pengabdian yang tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga aplikatif dan berkelanjutan. Fokus kolaborasi ini diarahkan untuk menciptakan lingkungan pesantren yang sehat, mandiri, dan lestari, sesuai dengan visi eco-teologi yang diusung universitas.
Beberapa isu strategis yang menjadi sorotan meliputi rancangan eco-sanctuary pesantren, pengelolaan limbah dan penyediaan air bersih, desain bangunan ramah lingkungan, serta eksplorasi energi alternatif. Pendekatan lintas disiplin ini diharapkan mampu membantu pesantren dalam mewujudkan ruang hidup yang bersih dan berwawasan ekologis.
Baca Juga : Santri dan Mahasiswa Demo Trans Icon serta Diskominfo, Minta Pemprov Jatim tak Tutup Mata
Di sisi lain, pihak pesantren menyampaikan tantangan nyata yang mereka hadapi, mulai dari manajemen lingkungan hingga kesiapan fasilitas pendukung aktivitas santri. Para dosen kemudian merumuskan beragam gagasan solutif yang akan dituangkan dalam rencana program pengabdian masyarakat terpadu, melibatkan peran aktif mahasiswa dan tenaga pendidik FST.
Kunjungan ini menandai awal dari kemitraan jangka panjang antara kampus dan pesantren. Sinergi antara keilmuan modern dan nilai-nilai spiritual Islam diyakini akan melahirkan model percontohan kolaborasi berkelanjutan. UIN Malang berharap model ini dapat menjadi benchmark bagi perguruan tinggi lain, sebuah bukti bahwa pendidikan tinggi tak hanya mencetak akademisi, tetapi juga menumbuhkan agen perubahan yang bekerja nyata bagi masyarakat dan bumi yang lebih hijau.
