Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

DPRD Kabupaten Malang Tinjau SPPG Lawang, Pastikan Keamanan MBG

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Dede Nana

28 - Oct - 2025, 12:14

Placeholder
Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang saat melakukan peninjauan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang, Senin (27/10/2025). Peninjauan tersebut turut ditujukan guna menjamin keamanan realisasi program MBG. (Foto: DPRD Kabupaten Malang for JatimTIMES)

JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus melakukan pengawasan terhadap jalannya program Makan Bergizi Gratis (MBG). Terbaru, pada Senin (27/10/2025), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang bersama Pemkab Malang diagendakan melakukan peninjauan pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang.

Pada serangkaian peninjauan tersebut turut melibatkan Komisi IV DPRD Kabupaten Malang bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. "Ada beberapa hal yang menjadi poin penting dalam tinjauan tersebut. Terutama terkait quality control (QC) yang harus benar-benar dijalankan. Kemudian SOP (standart operational procedure) yang juga harus diperhatikan," tegas Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Malang Zia'ul Haq, pada keterangan tertulisnya yang dimuat JatimTIMES, Selasa (28/10/2025).

Baca Juga : Gencarkan Kerja Bakti Irigasi, Dinas PU SDA Malang Minta Warga Tak Buang Sampah ke Saluran Air

Diberitakan sebelumnya, puluhan siswa dan dua guru di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Khalifah diduga mengalami keracunan, Kamis (23/10/2025). Para siswa hingga guru tersebut mengalami gejala mual, muntah, hingga pusing dan harus dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan setelah diduga menyantap hidangan pada program MBG.

Pada pendataan terbaru berdasarkan data kepolisian Polres Malang, terkonfirmasi total ada 33 siswa dan guru yang sempat menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan usai diduga mengalami keracunan. Setelah mengalami gejala muntah hingga pusing, beberapa korban saat itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan. Di mana, sebagian di antaranya juga ada yang dilarikan ke klinik terdekat dari lokasi sekolah mereka untuk mendapat penanganan medis.

Sebagai informasi, menu yang disantap para siswa dan guru tersebut terdiri dari ayam goreng, sayuran berupa jagung-wortel, nasi, tahu saus barbeque, hingga buah pisang. Saat ini, para korban diduga keracunan MBG tersebut mayoritas telah pulih dan sudah diperkenankan pulang usai menjalani perawatan.

Di sisi lain, kejadian dugaan keracunan MBG tersebut hingga kini juga sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak terkait. Beberapa sampel yang diambil oleh pihak kepolisian saat ini juga sedang diuji lebih lanjut di laboratorium.

Pada serangkaian penyelidikan tersebut, polisi juga menelusuri pihak penyedia MBG kepada para terduga korban keracunan tersebut. Diketahui, penyedia MBG yang disantap para siswa dan guru tersebut berasal dari Dapur SPPG Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Saat ini, operasional dapur penyedia MBG pada SPPG di Desa Mangunrejo tersebut juga telah dihentikan sementara oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Penghentian sementara operasional oleh BGN tersebut dilakukan untuk kepentingan investigasi hingga evaluasi.

Menanggapi peristiwa tersebut, Zia menyebut peristiwa dugaan keracunan yang terjadi di MTs Al Khalifah merupakan tamparan keras. Sehingga, ia tak ingin peristiwa buruk tersebut kembali terulang di SPPG lainnya terutama di Kabupaten Malang.

"Tentunya dengan memperhatikan dan benar-benar menjalankan SOP, kualitas makanan pasti akan terjaga. Sehingga peristiwa sebelumnya (dugaan keracunan) tidak akan terulang," terangnya.

Baca Juga : Lebih dari 145 Orang Tandatangani Petisi Batalkan Pelaksanaan TKA, Ini Alasannya

Di sisi lain, Zia menyebut operasional SPPG di Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang sejauh ini sudah cukup bagus. Bahkan menurutnya, sebanyak 3.800 porsi MBG yang didistribusikan dari SPPG itu dapat diterima dengan baik oleh para penerima manfaat. 

"Kami lihat juga sudah cukup bagus ya. Dari 3.800 ompreng (food tray) yang didistribusikan, saat kembali ke SPPG itu rata-rata habis semua. Hal itu berarti kan menandakan MBG dapat diterima dengan baik," jelasnya. 

Lebih lanjut, Zia berharap proses program MBG yang sudah berjalan dengan baik tersebut dapat terus dipertahankan. Termasuk bagi 71 SPPG lain yang ada di Kabupaten Malang. Sehingga peristiwa dugaan keracunan di MTs Al Khalifah tidak berulang di tempat lain.

"Kami lihat di Sidodadi sudah sangat bagus. Harapan kami, seluruh petugas bisa kompak dan terus berimprovisasi dalam menyajikan berbagai menu. Sehingga, para siswa dan penerima manfaat tidak merasa bosan," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo juga mengatakan hal senada sebagaimana yang disampaikan Zia. Wiyanto juga berharap seluruh SPPG di Kabupaten Malang dapat mempertahankan kualitas makanan yang diproduksi.

"Temuan di lapangan pada waktu kunjungan SPPG sudah bagus. Saya lihat setelah ambil ompreng dari sekolah-sekolah, banyak yang habis. Sehingga tinggal terus melakukan kontrol kualitas makanan dan ajukan halal kalau sudah dapat SLHS (Sertifikat Laik Higiene Sanitasi)," pungkas Wiyanto dalam keterangan tertulisnya.


Topik

Pemerintahan makan bergizi gratis dprd kabupaten malang sppg mbg kabupaten malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Pasuruan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Dede Nana

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan