Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Kesehatan

Lonjakan Jumlah Perokok Usia Remaja di Kota Batu Mengkhawatirkan

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Nurlayla Ratri

07 - Nov - 2025, 10:56

Placeholder
Skrining dengan smokerlyzer untuk mengidentifikasi perokok remaja di Kota Batu.(Foto: Dokumen Dinkes Kota Batu)

JATIMTIMES - Tingginya angka perokok remaja dan anak di Kota Batu menjadi sorotan banyak pihak. Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Batu menilai, Permasalahan tersebut menjadi kegagalan multisektoral, sehingga perlu langkah penanganan terpadu. Mulai dari edukasi peran keluarga, hingga pembatasan rokok dan penerapan kawasan tanpa rokok (KTR).

Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, diketahui ada 763 remaja aktif merokok pada 2024. Angkanya jauh lebih tinggi dari 2023 yang hanya mencatat 270 remaja aktif merokok. Atau mengalami lonjakan 493 orang dalam setahun. Tidak hanya berbentuk rokok kretek saja tetapi juga rokok linting, shisha, serta rokok elektrik baik vapor, pod, maupun ikos.

Baca Juga : ICCF 2025 Resmi Dibuka di Selecta, Kota Batu Sambut Kolaborasi Gerakan Kota Kreatif se-Indonesia

Konselor Puspaga Kota Batu, Lovita Siregar mengatakan, dalam problem ini ada peranan psikososial. Dia menyebut remaja bersifat labil dan cenderung meniru kelompok agar mendapat pengakuan. 

"Mereka sering bertindak impulsif. Merokok dianggap cara cepat diterima oleh teman sebaya," ujarnya saat dikonfirmasi, belum lama ini.

Dirinya menekankan perlunya keterampilan pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah yang diajarkan sejak dini. Lonjakan drastis jumlah perokok usia remaja di Kota Batu ini menunjukkan kegagalan multisektoral.

"Mulai dari pengawasan keluarga, pengendalian peredaran rokok eceran, dan implementasi Kawasan Tanpa Rokok di sekitar sekolah," rincinya.

Di samping itu, intervensi kesehatan mental remaja juga tampak masih rendah. Skrining dengan smokerlyzer efektif untuk mengidentifikasi masalah. Namun menurut dia, penanganannya memerlukan langkah terpadu.

Baca Juga : 170.092 Anak di Kabupaten Blitar Sudah Miliki KIA, Kecamatan Selorejo Catat Capaian Tertinggi

"Harus ditekankan edukasi orang tua dan pembatasan akses rokok kepada anak melalui penegakan larangan penjualan eceran," tambahnya.

Menurut dia, pemerintah perlu berperan menguatkan regulasi iklan dan penjualan produk nikotin serta program kesejahteraan mental di sekolah. Lovita mendorong kampanye intensif terkait hal itu melalui pelibatan pihak sekolah. 

"Utamanya penegakan peraturan larangan merokok untuk menekan tren ini," imbuh Lovita.


Topik

Kesehatan kota batu remaja aktif merokok puspaga



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Pasuruan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

Nurlayla Ratri

Kesehatan

Artikel terkait di Kesehatan